kata cinta khalil gibran 2
"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya
berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta
menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..."
(Kahlil Gibran)
"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku
mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk
berpetualang" (Kahlil Gibran)
"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan
karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada
di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret
mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)
"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah,
karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah...
kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan
duka perpisahan" (Kahlil Gibran)
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat
diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin
mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat
dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..." (Kahlil
Gibran)
"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan
ini... pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan
datang" (Kahlil Gibran)
"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya
aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai
akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak
ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)
"Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku...
sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak
bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi
sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung
dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah
kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)
“Mencintai adalah masalah penting bagi manusia. Bila kita mampu mengurai
cinta, maka hakekat cinta akan berubah menjadi sesuatu, itulah
kenyataan cinta. Cinta memang tidak mudah untuk dimengerti”
“Cinta ada di dalam jiwa sendiri, bukan di dalam raga, dan laksana
anggur, cinta membangkitkan diri kita untuk menerima Cinta Illahi”
“Sekarang masjid dan gereja – gereja juga batu Ka’bah, Qur’an dan Injil
bahkan tentang seorang martir, semua ini bisa diterima hatiku karena
agamaku adalah cinta dan hanya cinta”
“Apabila engkau mencintai, janganlah berkata; “Tuhan ada di dalam
hatiku” Tetapi sebaiknya engkau merasa: “Aku berada di dalam Tuhan” Dan
juga jangan mengira, bahwa engkau dapat menentukan arah jalannya cinta,
karena cinta apabila telah memilihmu, dia akan menentukan perjalanan
hidupmu”
“Memang benar bahwa di dunia akan cukup tangkas mengecam Anda sebagai
orang gila karena berjalan berlawanan dengan dunia. Dan anda tidak akan
heran jika anak – anak dunia menertawakan anda. Karena jalan pada cinta
Tuhan adalah ketololan bagi dunia, tetapi bagi anak – anak Tuhan inilah
kebijaksanaan. Karena itu, manakala merasakan api suci dari anak – anak
Tuhan ini, dunia langsung berubah jadi tolol dan melupakan diri mereka
sendiri. Tetapi bagi anak – anak Tuhan, hal yang dianggap rendah oleh
dunia adalah harta terbesar”
“Waspadalah, saudaraku tercinta, terhadap pemimpin yang berkata;
“Kecintaan kepada kehidupan mewajibkan kami mengambil hak rakyat kami”
Karena itu kepadamu aku berkata bahwa membela hak orang lain merupakan
insan yang terluhur, dan apabila dihadirkan di bumi membuatku harus
membunuh sesama umat, maka kematian kupilih sebagai kehormatan”
“Tuhan telah membangkitkan jiwa kalian di dalam kehidupan ini bagaikan
cahaya yang bersinar. Ia tumbuh dengan makrifat dan akan semakin
mempesona karena mengetahui rahasia – rahasia siang dan malam, lalu
mengapa kalian menaburinya dengan abu agar padam? Tuhan telah memberi
jiwamu sayap, agar dapat terbang melayang – layang di angkasa cinta dan
kebebasan. Lalu mengapa kalian mencampakkan sayap – sayap itu dengan
tanganmu sendiri, lalu kalian merayap seperti binatang di permukaan
bumi?”
“Dia mencari penyatuan bersamaku di istanan kejayaan, yang dia bangun
diatas tengkorak kelemahan, atau dalam emas dan perak. Tetapi aku akan
muncul padanya di rumah sederhana yang dibangun Tuhan, di atas gundukan
arus – arus perasaan. Kekasihku mencintaiku dan mencariku dalam ciptaan –
ciptaannya, tetapi dia hanya akan menemukanmu dalam ciptaan – ciptaan
Tuhan”
“Musuh berkata padaku, “Cintailah musuhmu” Dan aku mematuhinya serta mencintai diriku”
“Jiwaku berkata padaku dan menasehatiku agar mencintai semua orang yang
membenciku, dan berteman dengan mereka yang memfitnahku. Jiwaku
menasehatiku dan mengungkapkan kepadaku bahwa cinta tidak hanya
menghargai orang yang mencintai, tetapi juga orang yang dicintai. Sejak
saat itu bagiku cinta ibarat jaring laba – laba di antara dua bunga yang
dekat satu sama lain. Cinta menjadi tanpa lingkaran cahaya yang tanpa
awal dan tanpa akhir”
“Seseorang yang menerima memang tidak menginsafi apa yang diterimanya,
tapi seseorang yang memberi dengan tulus dan menanggung beban dari
kesadaran dirinya sendiri, akan menginsafi bahwa apa yang diberikannya
dimaksudkan demi cinta persaudaraan, dan ke arah pertolongan yang
bersahabat, bukan untuk pemuliaan diri”
“Keraslah kehidupan orang yang menginginkan kematian tetapi terus hidup demi mereka yang dicintainya”
“”Aku telah mencintai semua orang, banyak sudah aku mencintai mereka.
Dalam pandanganku ada tiga jenis manusia yang aku cintai; Pertama,
karena keputusasaan; Kedua, karena kedermawanan; Ketiga, karena
pengertian”
“Mereka katakan jika orang memahami dirinya, dia memahami semua orang.
Tetapi aku katakan padamu, apabila orang mencintai seseorang, dia
belajar sesuatu mengenai dirinya sendiri”
“Kuingatkan padamu, janganlah bertarung untuk merebut singgasana cinta,
karena cinta dan keindahan selalu akan tunduk dalam damai”
:Ingatlah ketika cinta memandang, ia adalah sebuah penyakit antara
daging dan tulang, dan hanya ketika masa muda telah lewat, rasa sakit
akan memberi kekayaan dan penderitaan membawa pengetahuan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar